Populasi pertumbuhan kota jakarta saat ini benar-benar telah melebihi batas kuota kenyaman seseorang untuk merasakan kenyaman kehidupan di kota besar. Jumlah penduduk jakarta saat ini telah melebihi angka diatas 10 juta jiwa. ini artinya Jakarta bukan lah kota yang nyaman lagi untuk di jadikan tempat tinggal yang layak apalagi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Klasifikasi kota dengan jumlah penduduk diatas angka 10 juta jiwa tidak lagi bisa dikatakan kota metropolitan, tetapi sudah masuk nominasi Megapolitan. Bayangkan kota dengan luas kurang lebih 666 km persegi dengan jumlah penduduk seperti itu artinya, sama halnya seseorang tinggal dalam penjara yang melebihi kapasitas jumlah narapidana ( sesak, gerah dan tak ada lagi ruang gerak buat mereka ). Dilihat dari sudut pandang lain, seperti halnya kemacetan. dengan asumsi setengah masyarakat jakarta adalah masyarakat mampu, mampu untuk memiliki mobil. jika diasumsikan setengah masyarakat jakarta kurang lebih 5 juta penduduk Jakarta memiliki mobil dapat kita bayangkan sepanjang jalan di jakarta akan dipenuhi dengan mobil-mobil. dan kalaupun mobil itu di parkirkan sepanjang jalan di jakarta ini sudah barang tentu kurang panjang jalan di jakarta ini. Belum lagi ditambah angkutan, bus, busway, kendaraan bermotor, bajai dan lain-lain, sudah barang tentu kendaraan di jakarta ini jika semua keluar bersamaan akan sama halnya dengan sebuah saluran air yang mampet. Larangan untuk menggunakan mobil pribadi masuk kota adalah salah satu solusi yang mungkin bisa sedikit mengatasi masalah kemacetan di jakarta. dengan moda angkutan massa sebagai salah satu solusi penggantinya. Jika semua penduduk jakarta menggunakan kendaraan massal maka kebutuhan Busway dapat dihitung dengan persepsi 1 busway dapat menampung 60 orang itu artinya dengan jumlah pengguna mobil dan motor kurang lebih 5 jt jiwa itu artinya di perlukan sekitar 84.000 ribu Busway. Jika di sepanjang jalan kota di jakarta ini hanya di lalui oleh 84.000 busway mungkin kemacetan ini akan bener-bener teratasi dan jasa marga tidak perlu repot-repot lagi menghambur-hamburkan uang untuk membangun jalan tol yang ga begitu PENTING.
by : danank Artecko